Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Mengapa Banyak Pemimpin Sukses Tidak Memprioritaskan Popularitas?

Alinear Indonesia
03 November 2025
86
Mengapa Banyak Pemimpin Sukses Tidak Memprioritaskan Popularitas?

"Di dunia kepemimpinan, rasa hormat adalah mata uang yang jauh lebih berharga daripada popularitas sesaat."

Photo by KOBU Agency on Unsplash
 
Seorang pemimpin yang efektif sering kali menghadapi dilema: Apakah mereka harus berusaha untuk disukai, atau fokus pada pengambilan keputusan yang sulit demi kebaikan tim dan organisasi? Jika kita melihat para pemimpin paling sukses dan berwawasan ke depan, jawabannya jelas. Mereka tidak membiarkan hasrat untuk disukai (popularitas) mengganggu misi utama mereka.
 
Kepemimpinan sejati bukanlah kontes popularitas. Sebaliknya, hal itu didasarkan pada integritas, ketegasan, dan dampak yang mereka ciptakan. Berikut adalah alasan utama mengapa para pemimpin sukses dengan sengaja memilih untuk tidak menjadikan popularitas sebagai prioritas:
 

Photo by Andrew Wulf on Unsplash
 
1. Keputusan Sulit Tidak Selalu Populer
Inti dari kepemimpinan adalah membuat pilihan. Seringkali, pilihan yang terbaik untuk hasil jangka panjang (seperti restrukturisasi, pengetatan anggaran, atau memberikan umpan balik yang jujur) adalah pilihan yang paling tidak menyenangkan bagi anggota tim dalam jangka pendek. Pemimpin yang terobsesi untuk disukai cenderung menghindari keputusan yang menimbulkan konflik, yang pada akhirnya merugikan pertumbuhan dan kesuksesan organisasi.
 
2. Mereka Memprioritaskan Visi di Atas Perasaan
Para pemimpin hebat memiliki pandangan yang jelas tentang tujuan akhir. Fokus mereka tetap tertuju pada visi organisasi, bukan pada kekhawatiran tentang bagaimana perasaan orang lain terhadap mereka pada hari tertentu. Popularitas dapat mengaburkan penilaian, mengubah pemimpin menjadi people-pleaser yang tidak berani mengambil risiko inovatif atau membuat perubahan radikal yang diperlukan.
 
3. Rasa Hormat Lebih Kuat daripada Rasa Suka
Rasa suka bersifat emosional dan sementara, tetapi rasa hormat (respect) diperoleh melalui tindakan yang konsisten, integritas, dan kompetensi. Tim akan berjuang dan mengikuti seorang pemimpin yang mereka hormati—bahkan ketika mereka tidak setuju dengannya—karena mereka percaya pada penilaian dan komitmen pemimpin tersebut. Pemimpin sukses tahu bahwa fondasi kepercayaan dan kesetiaan dibangun di atas rasa hormat, bukan persetujuan.
 

Photo by Benjamin R. on Unsplash
 
4. Memimpin dengan Otentisitas dan Keberanian
Pemimpin yang otentik adalah pemimpin yang sejati pada nilai-nilai mereka, bahkan di bawah tekanan. Mereka tidak akan mengorbankan prinsip mereka hanya untuk menghindari kritik atau mendapatkan tepuk tangan. Keberanian untuk berdiri teguh di tengah badai, membuat keputusan yang sulit, dan bertanggung jawab atas hasilnya, pada akhirnya adalah yang membedakan pemimpin yang sukses dari pemimpin yang hanya ingin disukai.
 
Wrap-Up!
Singkatnya, pemimpin yang sukses memahami bahwa tujuan mereka adalah untuk memimpin, bukan untuk menyenangkan. Dengan melepaskan kebutuhan akan popularitas, mereka membebaskan diri mereka sendiri untuk menjadi tegas, otentik, dan berani dalam upaya mereka mendorong dampak dan mencapai tujuan organisasi.

Videos & Highlights

Editor's Choice