Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Mengubah Mental Health Menjadi #WorkLifeBalance Yang Baik & Produktif

Alinear Indonesia
22 July 2025
2.066
Mengubah Mental Health Menjadi #WorkLifeBalance Yang Baik & Produktif

"Janganlah menganggap masalah kesehatan mental selalu saja membebani aktivitas pekerjaan maupun rutinitas Anda. Jadikan hal tersebut sebagai ‘Aset Bisnis’ Anda. Bagaimana caranya?"

Photo by Martin Baron on Unsplash
 
Selama ini mungkin Anda merasa bahwa masalah kesehatan mental adalah masalah pribadi yang sangat luput dan sulit untuk disembuhkan. Namun, pada prinsipnya kesehatan mental bisa menjadi hal yang baik dan tidak selalu berujung dengan hal yang buruk.
 
Pada ulasan kali ini, seperti disadur dalam situs inc.com, dan apabila Anda adalah seorang Entrepreneur, Masalah Mental Health dapat menjadi ‘Aset Bisnis’ Anda, lho. Kok bisa? Cobalah ikuti beberapa poin-poin berikut ini!
 
1. Stres bisa menjadi lebih baik jika Anda memanfaatkannya
 

Photo by Medienstürmer on Unsplash
 
Nah, berita baiknya Stres itu bisa menjadi hal baik bagi beberapa wirausaha atau pengusaha. Stres positif, atau "eustress" dapat membantu Anda tetap fokus dan termotivasi saat menghadapi tantangan bisnis yang kritis seperti promosi investor atau peluncuran produk. Namun sebaliknya, stres kronis malah dapat dengan cepat berubah menjadi kelelahan.
 
Kuncinya adalah belajar mengenali dan menyalurkan stres positif sambil mengurangi stres yang merugikan atau negatif. Tahukah Anda beberapa dari mereka Para Pengusaha sering sekali memanfaatkan strategi ini? Misalnya, merunutkan ulang tantangan sebagai peluang dan mempraktikkan kesadaran yang lebih untuk mengubah stres negatif menjadi positif.~
 
2. Kesehatan Usus dapat berubah dan menjadi ketahanan
 

Photo by Jannis Brandt on Unsplash
 
_"Anda adalah apa yang Anda makan"_ — berlaku untuk semua orang, terutama dalam hal fungsi otak dan kesehatan mental. Mikrobioma usus Anda—ekosistem beragam yang terdiri dari triliunan bakteri—hal ini secara langsung memengaruhi kesehatan pada mental Anda.
 
Usus menghasilkan sekitar 90 persen serotonin dan 50 persen dopamin yang mempengaruhi suasana hati Anda. Berdasarkan penelitian terbaru dari Nature Mental Health, diungkapkan bahwa individu dengan mikrobioma usus yang lebih sehat, akan lebih tangguh terhadap masalah stres. Meskipun ahli belum menemukan solusi yang sangat tepat, namun, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk pencernaan seperti kimchi, yogurt, dan asinan kubis.
 
3. Latihan kekuatan menjadi efek pendorong permasalahan kesehatan mental
 

Photo by Jade Stephens on Unsplash
 
Pengusaha sering kali harus berhadapan dengan situasi yang penuh tekanan, sehingga secara umum akan menimbulkan rasa cemas. Sehubungan dengan hal tersebut, latihan kekuatan adalah salah satu pengobatan dan menjadi alat yang ampuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa pelatihan ketahanan jangka panjang dapat mengurangi gejala kecemasan secara signifikan. Lakukanlah kegiatan olahraga sesuai kemampuan dengan peningkatan secara berkala.
 
4. Jangan mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan
 

Photo by Dushawn Jovic on Unsplash
 
Camilan manis, soda, dan makanan cepat saji pastinya menjadi pilihan praktis di tengah kesibukan. Pola makan yang banyak mengandung makanan olahan berlebih akan menimbulkan peningkatan risiko gejala depresi 20-50 persen, lho.
 
Nah, untuk memperbaiki kesehatan mental Anda, mulaikan untuk mengonsumsi makan sehat seperti: sayuran segar, protein rendah lemak, dan juga lemak sehat agar menjadi nutrisi baik untuk tubuh. Dengan begitu Anda akan merasakan peningkatan energi, lebih fokus, serta mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengambil keputusan yang baik. Perubahan kecil ini dalam pola makan Anda dapat menghasilkan perubahan besar dalam kesejahteraan hidup, lho.
 
5. Gratitude (Rasa Syukur)
 

Photo by Nathan Dumlao on Unsplash
 
Bersyukur—salah satu praktik yang didukung secara ilmiah dapat meningkatkan dan memperbaiki kesehatan mental secara signifikan. Penelitian pun telah menunjukkan bahwa hal ini bagi individu yang memiliki rasa syukur, akan mengalami peningkatan kesejahteraan emosional. Nah, bagi Anda para pengusaha yang selalu berusaha untuk mencapai tujuan besar dalam misi berikutnya, luangkanlah waktu sejenak untuk merenung apa yang telah dicapai dan mengalihkan fokus dari tantangan yang memicu stres ke hasil yang positif. Praktik ini juga berhubungan dengan interpersonal yang lebih baik.
 
Tindakan kecil seperti ucapan "Terima Kasih" kepada tim, keluarga, maupun mentor kerja dapat meningkatkan kolaborasi tim dan moral yang lebih baik. Selain itu, rasa syukur juga dapat membangun lingkungan kerja yang positif, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan menciptakan budaya yang mendorong pertumbuhan baik pribadi maupun profesional.
 
Sebagai wirausaha, Anda pasti akan mengalami naik-turun dalam usaha maupun kehidupan dari masa ke masa. Itulah sebabnya strategi dan praktik lima poin di atas ini menjadi sangat krusial dan baik untuk dilakukan agar dapat merubah dan menyeimbangkan kehidupan Anda menjadi lebih baik. Bagaimana menurut Anda? Yuk, praktikan sekarang!

Videos & Highlights

Editor's Choice